ILMU UKUR TANAH
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu
geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah
tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan
tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan
dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Pada dasarnya tujuan pengukuran adalah
untuk menentukan letak atau kedudukan suatu obyek di atas permukaan bumi dalam
suatu sistem koordinat (umumnya dipergunakan apa yang disebut sistem koordinat
geodetis). Dan dalam pelaksanaan pengukuran itu sendiri yang dicari dan
dicatat adalah angka-angka, jarak dan sudut. Jadi koordinat yang akan
diperoleh adalah dengan melakukan pengukuran-pengukuran sudut terhadap sistem
koordinat geodetis tersebut
Pengenalan Alat (Theodolith dan
Planimeter)
Untuk mendalami ilmu ukur tanah dan
kartografi maka diperlukan beragam alat yang mendukung proses pengumpulan
data-data yang akan digunakan. Salah satu contoh alat itu adalah Theodolith.
Theodolith adalah alat untuk mengukur sudut dan arah sudut. Sudut
yang diukur dalam Theodolith adalah sudut vertikal, untuk mengetahui
beda tinggi dan sudut horizontal, serta untuk mengetahui Azimuth. Azimuth
adalah sudut yang diukur searah jarum jam dan hanya diukur dari arah Utara
atau Selatan saja sebagai acuan. Theodolith juga dapat digunakan untuk
mengukur beda tinggi yaitu dengan menggunakan sudut vertikal. Adapun
syarat penggunaan Theodolith dalam mengukur beda tinggi adalah posisi
alat harus tegak lurus dengan titik tempat mengukur, dengan cara
menyeimbangkan niveau tabung dengan niveau kotak agar gelembung udara dapat di
tengah-tengah.
Theodolith adalah salah satu
alat yang digunakan untuk metode pemetaan. Theodolith digunakan sebagai
sarana guna mengumpulkan data di lapangan, ini merupakan sarana pengumpulan
data dengan metode secara Terestris. Theodolith dilengkapi dengan
piringan untuk pembacaan sudut balik piringan horizontal maupun vertikal. Theodolit
juga dilengkapi dengan sumbu I (vertikal) dan sumbu II (horizontal). Dengan
demikian sumbu teropong dapat digerakkan ke segala arah. Sudut tegak (vertikal)
ialah sudut yang dibentuk pada bidang tegak oleh garis bidik dengan garis tegak
(2) atau oleh garis bidik dan garis mendatar (m). sedangkan sudut
mendatar ialah sudut yang dibentuk oleh dua garis bidik dibidang mendatar
(Wongsotjitro, 1964).
Dengan
Theodolith, data-data berupa jarak, ketinggian, sudut dan Azimuth
dapat diketahui dengan jalan pengukuran. Pada acara kali ini pengukuran hanya
terbatas pada pembacaan sudut horizontal, sudut vertikal, jarak, dan beda
tinggi. Jarak yang dihasilkan diperoleh dengan mengurangi batas atas pengukuran
dengan batas bawah pengukuran dikalikan 100. Masing-masing titik memiliki
ketinggian yang berbeda sehingga dari pengukuran ketinggian itu kita bisa
mendapatkan data berupa jarak tiap titik. Pembacaan sudut horizontal dan
vertikal dilakukan dengan membaca sudut yang dihasilkan sewaktu
pengukuran, biasanya berupa derajat, menit, dan detik.
perhitungan sering ada sudut yang
terkoreksi, artinya adalah perhitungan dan pengamatan yang dilakukan di
lapangan tidak begitu tepat, sehingga untuk menutup poligon yang agak terbuka
dibutuhkan koreksi sudut. Koreksi sudut ini digunakan untuk mencari koreksi
sudut Azimuth. Sudut Azimuth adalah besarnya sudut yang dibuat
oleh posisi horizontal teropong pada Theodolith.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar